Movie review score
5
Alangkah lucunya Negeri ini - Full Movie
SETELAH tiga tahun lebih sibuk mengurus BP2N (Badan Pertimbangan Perfilman Nasional) selaku ketua, kini Deddy Mizwar kembali ke lapangan syuting. “Kebetulan saya diberi skenario yang bagus oleh Musfar Yasin., judulnya ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI,” kata Deddy, beberapa waktu lalu.
Menurut Deddy, cerita ini sudah digagas sembilan tahun lalu, tapi baru tahun ini Musfar memberikannya setelah diolah hingga matang sebagai skenario. Di dalam skenario yang matang, hadir tokoh-tokoh yang berkarakter kuat dan harus diperankan oleh pemain-pemain yang memiliki karakter kuat pula. Maka Deddy harus ekstra keras memilih pemain-pemain yang dianggap mampu memainkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita tersebut, mulai dari pemain-pemain ternama sampai pemain-pemain yang baru sama sekali. Setelah hampir dua bulan melakukan kasting, melalui seleksi ketat, terpilihlah beberapa pemain yang dianggap pas dan mampu. Sebagian di antaranya adalah pemain-pemain yang sudah teruji keaktorannya, dibuktikan dengan Piala Citra yang telah digenggamnya. Selain Deddy Mizwar sendiri yang memerankan Pak Makbul, tercatat juga Slamet Rahardjo, Jaja Mihardja, serta Tio Pakusadewo dan Reza Rahadian yang tahun lalu merebut Piala Citra.
Di samping para pemeran-pemeran kaliber Citra, film ini juga didukung oleh pemain-pemain yang terbilang baru di dunia layar lebar. Sebut saja misalnya Asrul Dahlan yang menarik perhatian pemirsa melalui serial PARA PENCARI TUHAN tayangan SCTV setiap bulan Ramadhan, kemudian ada Edwin – komedian asal Bandung, ada Sonia, dan Tika Bravani – yang meski baru pertama kali berhadapan dengan kamera tapi telah memperlihatkan bakatnya yang luar biasa.
“Untuk film layar lebar, ini film pertama saya. Sinetron gak pernah. Pengalaman akting, saya hanya punya main teater saat SMP dan SMA. Sekarang saya langsung berhadapan dengan aktor-aktor besar seperti Om Deddy Mizwar dan Om Slamet Rahardjo yang berperan sebagai ayah saya, duh grogi banget. Untung Om Deddy sebagai sutradara sangat sabar mengarahkan saya,” tutur mahasiswi semester 2 Fakultas Ekonomi Uiniversitas Indonesia ini.
Skenario yang bagus, dimainkan oleh pemain-pemain yang baik, film ini juga digarap oleh film maker yang piawai. Selaku sutradara, Deddy Mizwar memperoleh penghargaan dan pujian melalui NAGABONAR JADI 2 yang dinobatkan sebagai FILM TERBAIK FFI 2007. Demikian juga melalui sejumlah sinetronnya yang selalu memperoleh perhatian pemirsa TV, seperti LORONG WAKTU, KIAMAT SUDAH DEKAT, PARA PENCARI TUHAN. Sementara peñata kamera diserahkan pada YUDI DATAU, yang juga sudah meraih beberapa penghargaan. Kemudian editingnya dikerjakan oleh TITO KURNIANTO, yang pernah meraih penghargaan EDITOR TERPUJI dalam FESTIVAL FILM BANDUNG (FFB) 2007.
Maka, dari skenario yang ditulis oleh penulis peraih Citra, diperankan oleh actor-aktor peraih Citra, digarap oleh sutradara peraih Citra, dan dibidik oleh sinematografer peraih Citra, bisa sangat diharapkan ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI menjadi film yang wajib ditonton. Tunggu tayangannya di bioskop seluruh Indonesia pada bulan April 2010. (ag)
sumber :
Demi Gisela Citra Sinema
ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI | Facebook
Pemain :
REZA RAHADIAN, DEDDY MIZWAR, SLAMET RAHARDJO, JAJA MIHARDJA, TIO PAKUSADEWO, ASRUL DAHLAN, RATU TIKA BRAVANI, RINA HASYIM, SAKURTA GINTING, SONIA.
Skenario : Musfar Yasin
Sutradara : Deddy Mizwar
Genre : Komedi Satire
Tagline : PENDIDIKAN itu penting. Karena berpendidikan, maka kita tahu bahwa pendidikan itu tidak penting.
Video 1
Video 2
Video 3
Video 4
Video 5
Video 6
Video 7
Video 7
Video 8
SETELAH tiga tahun lebih sibuk mengurus BP2N (Badan Pertimbangan Perfilman Nasional) selaku ketua, kini Deddy Mizwar kembali ke lapangan syuting. “Kebetulan saya diberi skenario yang bagus oleh Musfar Yasin., judulnya ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI,” kata Deddy, beberapa waktu lalu.
Menurut Deddy, cerita ini sudah digagas sembilan tahun lalu, tapi baru tahun ini Musfar memberikannya setelah diolah hingga matang sebagai skenario. Di dalam skenario yang matang, hadir tokoh-tokoh yang berkarakter kuat dan harus diperankan oleh pemain-pemain yang memiliki karakter kuat pula. Maka Deddy harus ekstra keras memilih pemain-pemain yang dianggap mampu memainkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita tersebut, mulai dari pemain-pemain ternama sampai pemain-pemain yang baru sama sekali. Setelah hampir dua bulan melakukan kasting, melalui seleksi ketat, terpilihlah beberapa pemain yang dianggap pas dan mampu. Sebagian di antaranya adalah pemain-pemain yang sudah teruji keaktorannya, dibuktikan dengan Piala Citra yang telah digenggamnya. Selain Deddy Mizwar sendiri yang memerankan Pak Makbul, tercatat juga Slamet Rahardjo, Jaja Mihardja, serta Tio Pakusadewo dan Reza Rahadian yang tahun lalu merebut Piala Citra.
Di samping para pemeran-pemeran kaliber Citra, film ini juga didukung oleh pemain-pemain yang terbilang baru di dunia layar lebar. Sebut saja misalnya Asrul Dahlan yang menarik perhatian pemirsa melalui serial PARA PENCARI TUHAN tayangan SCTV setiap bulan Ramadhan, kemudian ada Edwin – komedian asal Bandung, ada Sonia, dan Tika Bravani – yang meski baru pertama kali berhadapan dengan kamera tapi telah memperlihatkan bakatnya yang luar biasa.
“Untuk film layar lebar, ini film pertama saya. Sinetron gak pernah. Pengalaman akting, saya hanya punya main teater saat SMP dan SMA. Sekarang saya langsung berhadapan dengan aktor-aktor besar seperti Om Deddy Mizwar dan Om Slamet Rahardjo yang berperan sebagai ayah saya, duh grogi banget. Untung Om Deddy sebagai sutradara sangat sabar mengarahkan saya,” tutur mahasiswi semester 2 Fakultas Ekonomi Uiniversitas Indonesia ini.
Skenario yang bagus, dimainkan oleh pemain-pemain yang baik, film ini juga digarap oleh film maker yang piawai. Selaku sutradara, Deddy Mizwar memperoleh penghargaan dan pujian melalui NAGABONAR JADI 2 yang dinobatkan sebagai FILM TERBAIK FFI 2007. Demikian juga melalui sejumlah sinetronnya yang selalu memperoleh perhatian pemirsa TV, seperti LORONG WAKTU, KIAMAT SUDAH DEKAT, PARA PENCARI TUHAN. Sementara peñata kamera diserahkan pada YUDI DATAU, yang juga sudah meraih beberapa penghargaan. Kemudian editingnya dikerjakan oleh TITO KURNIANTO, yang pernah meraih penghargaan EDITOR TERPUJI dalam FESTIVAL FILM BANDUNG (FFB) 2007.
Maka, dari skenario yang ditulis oleh penulis peraih Citra, diperankan oleh actor-aktor peraih Citra, digarap oleh sutradara peraih Citra, dan dibidik oleh sinematografer peraih Citra, bisa sangat diharapkan ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI menjadi film yang wajib ditonton. Tunggu tayangannya di bioskop seluruh Indonesia pada bulan April 2010. (ag)
sumber :
Demi Gisela Citra Sinema
ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI | Facebook